Lokasi terdamparnya kapal PLTD Apung milik PLN yang bobotnya 4.500 ton ini setiap harinya semakin ramai dikunjungi. Pungunjung yang datang dari mancanegara serta masyarakat indonesia sendiri tampak puas bila sudah menyaksikan "keajaiban dunia" ini yang menjadi situs tsunami di Aceh.
Hadirnya kapal ini di Punge Blang Cut, Banda Aceh empat tahun lalu merupakan hikmah dari bencana yang maha dahsyat tersebut dan menjadikan kelurahan yang berpenduduk sekitar 6.000 jiwa ini semakin dikenal masyarakat dunia.
Lokasi ini, sebelum kejadian gempa dan tsunami merupakan kawasan yang padat penduduk. Keberadaan kapal persis diatas tiga unit rumah warga dan membentang ditengah jalan utama kampung tersebut.
Pengunjung lokasi situs tsunami diberi kesempatan untuk menaiki kapal. Dari atas kapal ini pengunjung dapat dengan bebas menyaksikan panorama kota Banda Aceh yang sekarang sudah mulai tertata kembali. Bahkan dari atas kapal juga dapat dipandang kejauhan teluk Sabang yang dibentangi laut samudra hindia.
Selain kapal PLTD Apung, disebelah kiri kapal terdapat Taman Edukasi Tsunami. Dimana di taman ini dipamerkan foto-foto kehancuran akibat gempa dan tsunami. Berjalan sekitar 300 meter dari lokasi kapal apung ini, juga terdapat 2 (dua) unit kapal pandu/patroli (KPLP) milik Perhubungan.
Pemuda Punge Blang Cut, yang saat ini mengelola dan menertibkan pengunjung yang ingin berwisata tsunami di kawasan ini, telah membentuk kelompok Sadar Wisata. Kelompok Sadar Wisata ini akan memandu pengunjung untuk berkeliling dan memberikan informasi seputar kejadian tsunami dan awal keberadaan kapal tersebut.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com